shiafrica.com

Studi: Minuman Ini Sumbang 1 dari 25 Kasus Kanker di Dunia

Studi: Minuman Ini Sumbang 1 dari 25 Kasus Kanker di Dunia

Lynda Hasibuan, Indonesia
14 July 2021 08:40
Minuman Beralkohol, Miras
Foto: Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, Indonesia - Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa alkohol terbukti terkait dengan kasus kanker. Kebiasaan mengonsumsi alkohol menyumbang 4% penyebab dari semua kasus kanker global baru tahun lalu, yang diperkirakan berjumlah 6,3 juta kasus.

Mengutip AFP Rabu (14/7/2021), para peneliti dalam jurnal The Lancet Oncology menyebut kanker mulut, faring, laring, esofagus, usus besar, rektum, hati, dan kanker payudara, semuanya memiliki hubungan yang erat akibat alkohol. Laki-laki merupakan penyumbang lebih dari ¾ perkiraan kasus kanker.

Untuk mengetahui kaitan antara minum alkohol dan kanker, para peneliti menggunakan pilihan data penjualan alkohol, produksi, pajak dan konsumsi. Ini untuk memperkirakan berapa banyak orang minum per hari di negara-negara di seluruh dunia pada tahun 2020.

Mereka memperkirakan bahwa 741.300 dari semua kasus baru kanker di seluruh dunia pada tahun lalu dikaitkan dengan konsumsi alkohol. Dengan laki-laki menyumbang 77% (568.700 kasus) dan perempuan 23%.

Studi ini menemukan bahwa jumlah kasus kanker baru yang terkait dengan konsumsi alkohol tertinggi terlihat di Asia Timur, Eropa Tengah dan Timur sementara yang terendah di Afrika Utara dan Asia Barat. Proporsi tertinggi kasus terkait alkohol diperkirakan ada di Mongolia, Cina, Moldova, dan Rumania. Sedangkan terendah di Kuwait, Libya, dan Arab Saudi.

Studi juga menunjukkan bahwa proporsi tertinggi perempuan yang diperkirakan penyumbang kanker terbaru terkait alkohol berada di Belarus, Rumania dan Rusia, Australia dan Selandia Baru dan Eropa Barat. Kanker kerongkongan (189.700 kasus), hati (154.700), dan payudara (98.300) adalah yang paling umum.

"Kami sangat perlu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kanker di antara pembuat kebijakan dan masyarakat umum," kata penulis studi, Harriet Rumgay, dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker di Prancis.

Halaman 2>>

Para penulis menunjukkan bahwa alkohol diyakini bertindak seperti zat kimia yang iritan pada sel sensitif dan memicu kerusakan DNA. Itu dapat mempengaruhi produksi hormon, yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.

Alkohol juga diduga memengaruhi hormon-hormon penting, seperti estrogen sehingga meningkatkan risiko kanker payudara. Setidaknya, harus ada langkah-langkah seperti mengurangi ketersediaan alkohol, label peringatan kesehatan, perpajakan dan larangan pemasaran untuk mengurangi kasus kanker akibat alkohol.

"Kebijakan semacam itu memiliki dasar bukti yang kuat untuk mengurangi bahaya alkohol," kata Sadie Boniface, kepala penelitian di Institut Studi Alkohol di King's College London, dalam sebuah komentar tentang penelitian tersebut.



Pages

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat