Jakarta, Indonesia- Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin Dalam BPD Forum yang mengangkat tema 'Kolaborasi BPD Untuk Membiayai Pembangunan Negeri' mengungkapkan sejumlah tantangan penguatan bisnis Bank Pembangunan Daerah (BPD).

BPD membutuhkan perbaikan tata kelola, penguatan human capital/SDM hingga penguatan sistem dan transformasi digitalisasi yang salah satu solusinya dapat dilaksanakan lewat penguatan ekosistem termasuk perluasan sumber dan penyaluran pembiayaan daerah. Bank Sumsel Babel memandang pentingnya penguatan ekosistem untuk mendorong pembiayaan potensial di setiap daerah. Di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Bank Sumsel Babel mendorong pembiayaan di ekosistem tukang bakso hingga penggemukan sapi Babel.

Senada dengan Bank Sumsel Babel, Direktur Pemasaran dan Bisnis Bank Kalteng, Marzuki mengatakan pentingnya peran sinergi BPD lewat Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) untuk memperkuat kelembagaan BPD. Kolaborasi BPD bisa dilaksanakan di bidang SDm, transformasi digital hingga pembiayaan besar untuk mendukung program pemerintah.

Di sisi lain Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Aviliani menilai pentingnya peran pemerintah menjaga likuiditas BPD lewat pengaturan jadwal pengelolaan anggaran daerah. Selain itu perluasan sumber dana diluar pemerintah menjadi hal penting bagi penguatan permodalan BPD.

Seperti apa tantangan dan peluang bagi penguatan bisnis BPD? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin serta Direktur Pemasaran dan Bisnis Bank Kalteng, Marzuki dan Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Aviliani dalam BPD Forum Power Lunch, Indonesia (Selasa, 11/06/2024)