Jakarta, Indonesia- Gejolak ekonomi global hingga panasnya perang Timur Tengah hingga Rusia-Ukraina masih menjadi sentimen pendorong volatilitas harga komoditas, termasuk batu bara, emas hingga timah.

CEO Vale Indonesia, Febrianny Eddy mengatakan kinerja VALE sebagai perusahaan tambang nikel sangat terpengaruh oleh pergerakan harga komoditas. Sehingga dalam menjaga kinerja menghadapi gejolak harga, VALE berfokus pada strategi menekan biaya produksi lewat efisiensi.

Guna mendorong produksi yang efektif dan efisien, VALE memastikan terjaganya biaya bisnis, diantarnya efisiensi dalam shutdown hingga penghematan energi dan mendorong penyelesaian 3 Smelter nikel. Di sisi lain, Vale juga memastikan kelanjutan proses hilirisasi nikel yang sudah dijalankan sejak Vale masuk Indonesia dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Seperti apa perkembangan bisnis VALE? bagaimana peran VALE mendorong hilirisasi nikel dan pengembangan ekosistem EV di RI? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan CEO PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Febrianny Eddy dalam Closing Bell,Indonesia (Kamis, 22/08/2024)