
Bukan Nominal, Tapi Bunga Utang RI Membengkak
Video
Bukan Nominal, Tapi Bunga Utang RI Membengkak
Fitriyah Said & Chandra Gian Asmara & Mekar Djulianti, Indonesia
29 January 2019 14:54
Jakarta, Indonesia- Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri dalam situs resminya, kembali mengkritisi pengelolaan utang pemerintah. Kali ini, yang disoroti Faisal bukanlah nominal utang melainkan pembayaran bunga utang.
Dalam berita Indonesia, Selasa (29/1/2019) disebutkan, dalam kurun waktu 2014-2018 utang pemerintah pusat naik hingga 69% dari Rp 2.605 triliun menjadi Rp 4.416 triliun, atau lebih tinggi dari periode 2010 - 2014 sebesar 55%.
Sementara dari sisi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih tergolong sangat rendah tak sampai 30%. Jika dibandingkan dengan negara lain, justru masih lebih baik.
Jepang misalnya, mencapai 250% dari PDB, Amerika Serikat (AS) bahkan hingga 105% dari PDB. Namun, menurut Faisal, membandingkan utang Indonesia dengan negara lain tidak cukup hanya menggunakan indikator tersebut.
Dalam berita Indonesia, Selasa (29/1/2019) disebutkan, dalam kurun waktu 2014-2018 utang pemerintah pusat naik hingga 69% dari Rp 2.605 triliun menjadi Rp 4.416 triliun, atau lebih tinggi dari periode 2010 - 2014 sebesar 55%.
Sementara dari sisi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih tergolong sangat rendah tak sampai 30%. Jika dibandingkan dengan negara lain, justru masih lebih baik.
Jepang misalnya, mencapai 250% dari PDB, Amerika Serikat (AS) bahkan hingga 105% dari PDB. Namun, menurut Faisal, membandingkan utang Indonesia dengan negara lain tidak cukup hanya menggunakan indikator tersebut.