Pengusaha Minta Tarif Listrik & BBM Tak Naik Saat Konsumsi Tertekan
Pengusaha Minta Tarif Listrik & BBM Tak Naik Saat Konsumsi Tertekan
Jakarta, Indonesia- Dewan Pakar APINDO, Danang Girindrawardana mengungkapkan dampak pelemahan Rupiah ke lonjakan biaya produksi yang berimbas ke beban usaha. Selain itu kenaikan harga di pasaran di tengah tren PHK yang masih berlanjut ikut mendorong pelemahan daya beli masyarakat.
Sejumlah sektor terdampak anjloknya konsumsi termasuk otomotif yang mencatatkan penurunan penjualan wholesales 21% (yoy) sepanjang periode Januari hingga Mei 2024 yang diikuti dengan peningkatan kredit macet sektor otomotif. Pelaku usaha juga berharap pemerintah tidak memberlakukan kenaikan tarif BBM dan listrik di saat suku bunga masih tinggi karena akan semakin menggerus daya beli dan berimbas ke kinerja dunia usaha.
Menghadapi ketidakpastian termasuk pelemahan daya beli, Ekonom UI, Telisa A. Falianty mendorong pemerintah dan otoritas terkait untuk memberikan kepastian di era pergantian pemerintahan dan wait & see investor terhadap pasar dalam negeri.
Seperti apa persoalan yang dihadapi pelaku usaha di tengah ketidakpastian? Apa yang menjadi tantangan pemerintahan baru mengatasi kondisi ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Dewan Pakar APINDO, Danang Girindrawardana dan Ekonom UI, Telisa A. Falianty dalam Power Lunch, Indonesia (Senin, 01/07/2024)