Ekonom: Tak Tepat PPN Jadi 12% Tapi Korporasi Besar Diberi Insentif
Ekonom: Tak Tepat PPN Jadi 12% Tapi Korporasi Besar Diberi Insentif
Jakarta, Indonesia- Ekonom senior Faisal Basri menilai rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% tahun 2025 di tengah pelemahan daya beli dan pelemahan Rupiah harus ditunda.
Faisal Basri menilai pemerintah perlu memikirkan cara lain menaikkan penerimaan, tanpa membebani masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan mendorong peningkatan pendapatan dari penerimaan dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan, salah satunya sektor batubara misal lewat windfall tax profit hingga corpora
Saat ini pemerintah cenderung memberikan insentif pada korporasi besar lewat tax holiday atau tax deduction sementara rakyat ditekan dengan penerapan PPN tinggi. Lalu seperti apa ekonom melihat arah kebijakan perpajakan pemerintah? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Ekonom Senior, Faisal Basri dengan Ketua Komite Perpajakan Apindo, Siddi Widyaprathama dalam Profit, Indonesia (Rabu, 11/07/2024)